Senin, 28 Januari 2013

Surabaya-Lamongan


Hari itu sekitar akhir desember 2012, ketemu di mention2an twiter, tiba-tiba adek kelas yang juga temen adekku (Agung) namanya Meylia ngajak trip ke Surabaya, dan entah tanpa pikir panjang aku pun menyetujuinya, lanjut via sms kami pun menentukan tanggal, waktu itu aku ujian mulai tanggal 3-11 Jan 2013 dan belum juga ketemu tanggal yang tepat untuk berangkat….. ujian demi ujian berlalu, sekitar tanggal 6 Jan, aku sms Meylia dan ngajak tanggal 11 Jan sore berangkat ke Surabaya via Bis, tapi ternyata Meylia ga bisa berangkat tanggal itu, tanggal 12 ada ujian pagi, dan akhirnya diputuskan tanggal 12 Jan 2012 sore FIX berangkat dari Jogja, dan aku geret juga temen ngetripku yang satu ini Fitri sering dipanggil Ketik gt ( dan dalam tulisan selanjutnya aku lebih banyak menggunakan nama ketik). Rencana ini sungguh mendadak, dan semuanya serba mendadak, dengan sisa sedemikian hari kami pun belum menentukan objek wisata yang mau dikunjungi. Searching-searching internet kami pun memutuskan untuk mengunjungi Wisata Bahari Lamongan (WBL), Lumpur Lapindo, House of Sampoerna, Taman Bungkul, Tugu Pahlawan, Patung Surabaya/ Bonbin. Dengan budget sekitar 200-300rb paling maksimal, dengan rencana 4 hari PP. Rencana perjalanan pun dibuat: berangkat dari Jogja malem (belum diputuskan via apa) yang jelas kalau naek Bus harus Bus MIRA, horoooorrr sekali kalau naik Bus Sumber Kencono, sudah mencatat rekor berapa kali bus ini mengalami kecelakaan, imej nya sudah menempel dan susah lepasnya, haha. Sempet ganti nama menjadi Sumber Selamat tapi ya tetep aja kalau masih satu produk tetep aja tu imej masih teriang-iang di telinga. Kenapa ga naek bus Eka?? Ya namanya backpakeran, naek Bus ini ongkosnya dua kali lipat naek bus Mira.Opsi kedua naek kereta, sempet buka web PT KAI yang muncul kereta ekonomi tujuan Surabaya berangkat pagi, dan aku pun berencana pergi ke Lempuyangan (stasiun ekonomi di Jogja) cari jadwal keberangkatan kereta. Sampai Surabaya pagii, subuh disana dan mandi disana kalau memungkinkan. Hari pertama kita langsung menuju  WBL, habis itu ke Porong (Lapindo), menuju Surabaya lagi, terus kita kontak Arek-arek AFO UNESA, nah afo unesa itu sendiri adalah komunitas fotografinya Unesa, kalau di UNY namanya SERUFO. Arek-arek Afo ini yang nantinya jemput kita setibanya di Surabaya. Hari ketiga kita muter-muter Surabaya ditemenin teman-teman Afo (janjiannya sih gitu), nah malemnya ( senin malem) sekitar jam 21.00 pulang ke Jogja via Bus.
3 hari sebelum keberangkatan, aku dan ketik pergi ke stasiun untuk reservasi tiket, berangkat dari kosan pun sempat ragu-ragu kebagian tiket apa ga ya. Mengingat banyak sekali peminat tiket kereta ekonomi saat ini. Sampai di stasiun antri loket reservasi pun sudah membludak banyak, antri tiket yang panjangnya sampai depan ATM stasiun. Kami langsung tanya di pusat informasi apakah ada kereta ekonomi malam menuju Surabaya, dan jawabannya ada, Kereta Ekonomi Gaya Baru Selatan. Oke langsung isi identitas, nama, nomer ktp, tujuan, dll, hingga tanya kebagian loket apakah masih tersisa tiket untuk tanggal 12 Jan 2012, dan jawabannya masih ada 75 kursi. Langsung masuk antrian. Antrian dibagi menjadi 2 lajur, menit demi menit terlampaui, jam demi jam pun terlalui juga, hingga akhirnya sekitar antrian 5 orang lagi di depan, antrian maceet hampir setengah jam gara-gara mas mas dari ugm kayaknya pesan tiket banyak bgt deh, bĂȘte pun mulai melanda, mas-mas dibelakang juga sempet emosi, padahal antrian sebelah lancar jayaaaa. Dan alhasil sampai di depan loket tiket petugasnya bilang,”Maaf mb tiket tersisa tinggal 2 buah”. Shiiit, aku dan ketik bersungut-sungut, emosiiii, hampir 2 jam antriii dan pulang gak membawa tikeeet. Ckckck.
Tanggal 12 Januari pun tiba, kami bersiap-siap packing demi memperlancar perjalanan ke Surabaya. Dan sebetulnya gambaran nantinya di Surabaya itu juga masih suram, haha. Rencananya kami berangkat dari Terminal Giwangan , Yogyakarta sekitar pukul 21.00 WIB dan diperkirakan sampai di Surabaya menjelang subuh.  12 Jan sore aku masih santai-santai di sekret SERUFO, sekitar pukul setengah 6 sore meylia sms mau numpang mandi sebelum berangkat ke Surabaya, makan ayam geprek di deket Sadar dan pulang ke kosan untuk mandi dan bersiap-siap berangkat. Pukul 21.00 pun tiba, aku dan meylia berangkat ke terminal Giwangan lewat Janti sekalian jemput Ketik, kami ketemuan disana. Setelah sampai disana kami berangkat bersama, sampai terminal giwangan hampir memakan waktu sekitar 20 menit. Kami menitipkan motor sampai Selasa ke depan tanggal 15 Januari 2013. Sambil menunggu bis kami duduk2 di waiting room sambil ngobrol sana-sini bagaimana rencana esok hari. Bus mira datang, kami segera bergegas naik ke bus, mengambil posisi agak depan untuk meminimalisir mabuk darat. Hhehe. Sekitar pukul 22.00 WIB kamipun  berangkat menuju SURABAYA............................. perjalanan pun dimulaiii…
Karena perjalanan memakan waktu sekitar 8jam an, hal yang penting dilakukan yaitu tidur sepanjang perjalanan, hehehe biar cepat sampai tujuan, alasan kenapa kami mengambil trip malam selain agar sampai di Surabaya pagi hari agar kita bisa tidur selama perjalanan dan menghemat tenaga untuk beraktivitas esok harinya. Kabupaten satu ke kabupaten laen terlalui, kadang-kadang aku sendiri pun sempat terjaga sambil lihat jalan dan kemudian terlelap lagi. Hingga akhirnya sekitar pukul setangah lima pagi, matahari mulai menampakkan sinar hangatnya, dan kami sudah masuk jalan tol surabaya, entah surabaya bagian mana. Dan lagi-lagi kami tidak tahu akan menginjakkan kaki di terminal apa. Yang kami tahu hanya terminal terakhir di Surabaya yang dilalui Bus Mira. Sempat Meylia sms temannya, namanya Ristiyan tapi sering dipanggil Pakdhe gara-gara mukanya tahun 70an gitu, katanya kita harus turun di terminal Bungur. Sampai di terminal Purabaya, semua penumpang turun, kami bertiga clingak clinguk kog pada turun semua, ternyata ini terminal terakhir dan semua penumpang harus turun. Kami pun turun dan sempet bertanya apakah benar ini terminal Bungur, ya Benar.... dan ternyata Terminal Bungurasih  sama dengan Terminal Purabaya. Lebih tepatnya lebih familier dengan sebutan terminal Bungur. Ya kayak terminal di Wonosari mungkin sebagian orang ga tau kalau terminal Wonosari itu namanya Terminal Dhaksinarga. Tujuan hari pertama yaitu Wisata Bahari Lamongan tentunya di daerah Lamongan. Dari terminal ini kami langsung naek bus kota jurusan Terminal Osowilangon biaya naek bus ini Rp 5000, biasanya sebelum sampai ke terminal ini sang kondektur sudah teriak-teriak dulu, paciran paciran, naah kita bisa juga turun di persimpangan ini dan langsung naek Bus jurusan Paciran, biasanya Bus sudah menunggu di seberang Jalan. Jarak tempuh Surabaya-WBL sekitar 60an km dan memakan waktu 2 jam, kami berangkat dari tempat ini sekitar pukul 07.00 dan diperkirakan sampai WBL pukul 09.00. sepanjang perjalanan, kami melewati jalan-jalan tol dan tambak-tambak yang luas. Perlu diketahui daerah Osowilangon merupakan daerah tambak jadi wajar kalau pemandangan seluas mata memandang hanyalah tambak. Hampir sekitar pukul 09.00 kita sudah hampir tiba di Paciran, tujuan terakhir bus ini berhenti, maka kita turun disitu juga. Ongkos naik bus ini Rp 9000. Setelah turun, kita naek angkot ke WBL dengan membayar ongkos Rp 3000, secara otomatis kita bisa turun tepat di depan pintu gerbang WBL karena WBL sendiri berada di pinggir jalan besar, Jln Raya Paciran.

Tiba di WBL ini sekitar 09.30 tepat ketika pintu masuk dibuka. Wisata Bahari Lamongan ini biasanya  menjadi tujuan  wisata keluarga di musim liburan. Selain tempatnya indah juga  banyak wahana permainan anak dan dilengkapi juga dengan kebun binatang, pasar seni, restoran, kolam renang, flyingfox , permainan air, taman dsb. Goa maharani sebagai salah satu tempat tujuan wisata juga berada tak jauh dari lokasi Wisata bahari Lamongan ini.

Wisata bahari lamongan juga menyediakan pasar khusus untuk pengunjung berbelanja oleh oleh makanan khas dari Lamongan, dan aneka penganan dari ikan laut.Bisa juga menginap di hotel yang ada di sana tetapi karena memang kami mau bermalam di Surabaya, jadi kita memutuskan untuk tidak menginap di tempat ini. Tetapi bila teman-teman tertarik, asyik juga menginap di hotel dalam WBL ini (Tanjung Kodok Resort) karena dari balkon-balkon hotel dapat lepas memandang laut/pantai tanjung kodok yang indah.

Tiket masuk WBL ini ketka kami berkunjung untuk hari Senin-Kamis Rp 50.000 dan untuk weekend (Jumat-Minggu) Rp 60.000. disini banyak juga wahana-wahana yang bikin jantung seer seeeeeeeer. Asikk daah. Waktu cepat berlalu dan ga kerasa. Pukul 13.30 kami segera menunaikan ibadah salat dhuhur dan bergegas kembali ke Surabaya karena takut kemalaman dan ga dapet angkutan. Jam 14.00 kami keluar WBL dan segera mencari angkot untuk tujuan pemberhentian terakhir bus dari Osowilangon. Jalurnya sama seperti kita berangkat dari terminal bungur tadi. Bedanya dari terminal Osowilangon ini kami turun terminal Jayabaya karena teman kami sudah menunggu disana. Sampai terminal Jayabaya kami dijemput Pakdhe (sebutan akrab kami), terminal ini dekat sekali dengan kebun binatang surabaya yang ada ikon terkenal kota Surabaya yaitu patung hiu dan buaya, disini kami menyempatkan foto-foto terlebih dahulu. Karena waktu itu sudah magrib jadi gambar yang diambil agak kurang maksimal.
Habis dari sini, kami langsung menuju tujuan selanjutnya yaitu HOUSE OF SAMPOERNA. Tempat ini merupakan sebuah museum dan wajib dikunjungi jika teman-teman berkunjung ke Surabaya Museum House of Sampoerna  selain sarat akan nilai seni, budaya, dan sejarah, juga memberikan kenyaman yang istimewa kepada pengunjungnya. Suasananya sangat nyaman. Satu lagi yang perlu dicatat, tidak ada tiket masuk di museum ini. kita bisa menikmati kenyamanan, keanggunan, dan kemewahan yang diberikan House of Sampoerna dengan GRATISSS.

House of Sampoerna juga menyediakan tur keliling kota Surabaya dengan menggunakan sebuah bus, dalam tur ini pengunjung museum dibawa berkeliling kota Surabaya Lama yaitu Tugu Bahlawan, Balai Kota, Pecinan, Kampung Arab, dll. tour yang diadakan House of Sampoerna ini disebut Surabaya Heritage Tour, untuk mengikuti tour ini pengunjung hanya perlu mendaftar pada petugas - TANPA di pungut biaya sepeser pun alias GRATIS!  tour ini diadakan setiap hari Selasa sampai hari Minggu, setiap hari ada tiga tur yang membawa pengunjung menikmati budaya kota Surabaya yaitu antara jam 09.00 sampai jam 17.00 WIB. Nah karena kami sampai ditempat ini malam sekitar pukul 19.00 jadi kita tidak kebagian tour ini. Heheee

Museum sejarah Sampoerna ini menempati bangunan kuno dua lantai. Sayang sekali,di lantai 2 kita tidak diperkenankan untuk mengambil gambar. Begitu membuka pintu kayu lebar gedung utama, sambutan sejuk kolam ikan koi kontras dengan hawa Surabaya yang panas. Kepiawaian pemandu mengajak kita menikmati koleksi beralur searah jarum jam di tiga ruang; dari replika warung pertama Liem Seeng Tee, sepeda onthel untuk jualan arang yang dibeli Liem Seeng Tee dengan uang hasil menabung sejak usia 11 tahun (yang diperoleh dari menjadi asongan di kereta); beralih ke ruang kedua dimana terdapat jejak para buruh pabrik yang unjuk prestasi lewat Marching Band Sampoerna.
Tujuan selanjutnya adalah Taman Bungkul. Taman Bungkul berlokasi di Jalan Raya Darmo Surabaya, taman ini terletak di area sekitar 900 meter persegi dan dilengkapi dengan fasilitas pendukung seperti amfiteater dengan diameter 33 M, jogging track, taman bermain anak-anak dan lahan untuk papan luncur. Selain itu, taman ini juga difasilitasi dengan akses internet nirkabel.
Taman Bungkul sudah seperti jantung kota Surabaya. Taman ini sekarang menjadi taman wisata bagi mereka yang ingin menikmati suasana hijau di tengah kota. Beberapa acara juga sering di gelar ini taman ini bagi kegiatan hiburan atau kebudayaan.
Di bagian belakang taman, terdapat beberapa warung yang menawarkan menu khas Surabaya, seperti Rawon, Soto, Bakso dan banyak lagi. Taman Bungkul selalu ramai dikunjungi dari pagi hingga malam hari. Nah di tempat ini kami janjian dengan teman kami dari AFO UNESA untuk menjemput kami. Temen-teman ini lah yang nantinya akan mengajak aku dan teman-teman lain keliling surabaya, dan mereka juga bersedia menyediakan tempat menginap ala kadarnya, hehehe.
Okee dari sini kami langsung diajak makan di belakang sisi taman bungkul ini oleh arek-arek ini. Ada mas boy, Ical, Mas Udin, dan Mas Iskandar yang nemenin kami. Sebelumnya kami juga belum pernah ketemu,dan kenalan hari itu di taman bungkul itu juga. Haha. Kita kenal teman-teman AFO karena direkomendasikan oleh Fendy sang ketua terpilih SERUFO UNY. Komunitas seni rupa dan fotografinya UNY. Disini kami pun makan krengsengan, semacam brongkos tapi isinya daging, sebelumnya juga belum pernah makan sih. Lama mengobrol sana-sini sekitar pukul 22.30 kita bertiga pun diajak pulang ke tempat Ical. Jadi, si Ical ini adalah anak juragan kos-kosan, dan kita diperbolehkan menginap disini secara cuma-cuma, haha. Thanks a lot to Icaaaaal........
Esok paginya sekitar jam 09.00 kita dijemput temen-temen AFO diajak ke sekrenya dulu. Bengkel AFO ada di UNESA Kampus Ketintang, disuruh sarapan pagi dulu, sambil kenalan sama anak-anak AFO laen di sekre, habis itu diajak nongkrong dulu di Danau jadi semacam foodcourtnya UNY tapi di depannya ada pemandangan sebuah danau kecil. Mulai dari sini keliatan kalau kami ga boleh pulang hari senin malem itu juga terbukti karena jam sudah menunjukkan pukul 11.00 kita belum beranjak dari tempat ini, selain itu juga kami harus menunggu temen-temen AFO lain yang masih ujian. Meylia yang sudah punya kepentingan dahulu terpaksa harus pulang duluan, akhirnya dengan merayu-rayu sama temen AFO, si meylia diperbolehkan pulang dan dianter sama pakdhe (Ristiyan). Baru jam 13.00 aku dan ketik diajak muter-muter kota Surabaya dengan mobil Kijang. Personil yang ikut ada Ical, Mas Boy, Mas Iskandar, Prof ( kurang tau namanya siapa, mungkin wajahnya mirip prof2 gitu pakai kacamata jadi arek-arek pada manggil prof), dan Aswin. Tujuan pertama kita mengunjungi ikon Surabaya di Bonbin Surabaya yaitu patung ikan hiu dan buaya, setelah puas foto-foto destinasi selanjutnya yaitu Masjid Cheng Ho, sekalian menunaikan ibadah sholat Dhuhur.
Masjid Cheng Ho, atau juga dikenal dengan nama Masjid Muhammad Cheng Ho Surabaya, ialah bangunan masjid yang menyerupai kelenteng (rumah ibadah umat Tri Dharma). Gedung ini terletak Jawa Timur Jalan Gading No.2 (Belakang Taman Makam Pahlawan Kusuma Bangsa), Surabaya. Masjid ini didominasi warna merah, hijau, dan kuning. Ornamennya kental nuansa Tiongkok lama. Pintu masuknya menyerupai bentuk pagoda, terdapat juga relief naga dan patung singa dari lilin dengan lafaz Allah dalam huruf Arab di puncak pagoda. Di sisi kiri bangunan terdapat sebuah beduk sebagai pelengkap bangunan masjid.
Selanjutnya adalah Suramadu…. Jembatan yang menghubungkan Surabaya dan pulau Madura. Saat itu sudah memasuki Krenjengan daerah penyeberangan ini, tapi cuaca waktu itu berkabut, mendung petang, dan hujan, jadi kami semua ga berani menyeberang ke jembatan ini. Hanya bisa melihat jembatan ini di dekat pintu masuk penyeberangan. Akhirnya putar balik dan mampir makan. Makan Lontong Kupang dan Sate Kerang. Jadi makanan ini adalah makanan khas Surabaya. Setelah kenyang kami melanjutkan perjalanan menuju Universitas Airlangga, disini kami diajak menemui teman-teman APS Unair, UKM fotografinya Unair, berbincang ngalor ngidul sambil menunggu hujan reda. Sekitar pukul 19.00 WIB kami pulang ke sekre AFO istirahat disana sampai pukul 23.00 kemudian pulang ke kosan Ical.
Malam menjelang tidur badanku mulai ga enak, panas dan gatal-gatal. Di saat yang laen kedinginan aku kepanasen, dan badanku mulai bentol-bentol. Aaahhh bidureen, tapi kenapa??
Esok paginya saat mau diajak ke sekre Afo aku minta dianterin ke apotik beli ctm dulu. Tapi sama mas boy malah dianterin ke poliklinik unesa. Setelah diperiksa,, ternyata aku baru sadar waktu itu makan keraaang, well done! Alergii keraaang! Memang dari dulu aku ga suka seafood jadi wajar juga kalau ga pernah makan kerang, ahahaha…. Sampai di sekre Afo,  makan dan minum obat dulu, gara-gara sakit ini lagi-lagi kami ga boleh pulang dulu, tapi aku dan ketik tetep ngotot pulang nanti  malem (selasa malem). Hujan turun dengan derasnya, rencana keliling Surabaya sempat tertunda sampai hujan reda. Baru sekitar pukul 15.00 Wib kami baru berangkat dengan sedikit gerimis turun perlahan-lahan. Destinasi selanjutnya adalah kampung pecinan terus lanjut kampung arab dan sampai di masjid Sunan Ampel. Masjid ampel terletak di tengah jantung kampung arab. Keramaian tukang becak yang setia mengantar para peziarah akan mudah dijumpai di sepanjang jalan menuju masjid. Memasuki gapura Jl. Ampel Suci masuk areal majid, teman-teman akan disambut dengan para pedagang kaki lima yang menjajakan beraneka barang seperti parfum, sarung, peci, dan berbagai perlengkapan ibadah umat muslim. Tak ketinggalan para pengemis yang meminta sedekah dari para peziarah. Tepat di belakang masjid, adalah kompleks makam dari sunan ampel.
Setelah puas dan menunaikan ibadah salat magrib kami yang ditemani arek-arek AFO dan Lensa dari Universitas 17 Agustus 1945 keluar dan mampir di kuliner Sate Karak, makanan khas Surabaya tapi katanya makanan ini juga sudah hampir susah ditemui di Surabaya, makanan ini adalah sate dari usus Kambing ataupun sapi yang dibakar dengan ditemani ketan merah dicampur dengan parutan kelapa dan bumbunya.
Setelah dari sini kami semua pulang menuju Bengkel AFO di Ketintang, istirahat dan minta dianterin ke Cakcuk sebentar, cari kaos khas Surabaya….setelah seharian keliling Surabaya dan bersiap-siap pulang, karena temen-temen ada sharing Foto, maka aku dan ketik memutuskan untuk tidur sebentar. Setelah selesai, sekitar pukul 00.00 aku dan ketik dibangunkan dan bergegas packing pulang. Jam 00.30 kami dianter ke Terminal Bungurasih dan bersiap pulang Jogja. Dari sini aku dan ketik naik bus Eka dan berangkat jam 03.00 pagiiii………..
SAYONARA SURABAYAAAA……………..sampai juga laen waktu. Big thanks to Ical atas tumpangan motor dan kos-kosannya, Mas Boy yang udah bersedia nganterin muter-muter Surabaya, Mas Iskandar, Mas Udin, Aswin, Prof, Mas Anwar, Mas Didik, Fia, arek-arek AFO laen yang udah membuat kami ketawa ngakak dan terhibur selama di Surabaya, Lensa Univ 17 Agustus 1945 yang juga udaah nemenin ke Ampel walaupun sebentar, APS UNAIR atas Pizza Hut nya, hahaha……………………………………………