Hari
itu sekitar akhir desember 2012, ketemu di mention2an twiter, tiba-tiba adek kelas
yang juga temen adekku (Agung) namanya Meylia ngajak trip ke Surabaya, dan entah
tanpa pikir panjang aku pun menyetujuinya, lanjut via sms kami pun menentukan tanggal,
waktu itu aku ujian mulai tanggal 3-11 Jan 2013 dan belum juga ketemu tanggal
yang tepat untuk berangkat….. ujian demi ujian berlalu, sekitar tanggal 6 Jan,
aku sms Meylia dan ngajak tanggal 11 Jan sore berangkat ke Surabaya via Bis,
tapi ternyata Meylia ga bisa berangkat tanggal itu, tanggal 12 ada ujian pagi,
dan akhirnya diputuskan tanggal 12 Jan 2012 sore FIX berangkat dari Jogja, dan aku
geret juga temen ngetripku yang satu ini Fitri sering dipanggil Ketik gt ( dan dalam
tulisan selanjutnya aku lebih banyak menggunakan nama ketik). Rencana ini sungguh
mendadak, dan semuanya serba mendadak, dengan sisa sedemikian hari kami pun
belum menentukan objek wisata yang mau dikunjungi. Searching-searching internet
kami pun memutuskan untuk mengunjungi Wisata Bahari Lamongan (WBL), Lumpur
Lapindo, House of Sampoerna, Taman Bungkul, Tugu Pahlawan, Patung Surabaya/
Bonbin. Dengan budget sekitar 200-300rb paling maksimal, dengan rencana 4 hari
PP. Rencana perjalanan pun dibuat: berangkat dari Jogja malem (belum diputuskan
via apa) yang jelas kalau naek Bus harus Bus MIRA, horoooorrr sekali kalau naik
Bus Sumber Kencono, sudah mencatat rekor berapa kali bus ini mengalami kecelakaan,
imej nya sudah menempel dan susah lepasnya, haha. Sempet ganti nama menjadi Sumber
Selamat tapi ya tetep aja kalau masih satu produk tetep aja tu imej masih teriang-iang
di telinga. Kenapa ga naek bus Eka?? Ya namanya backpakeran, naek Bus ini ongkosnya
dua kali lipat naek bus Mira.Opsi kedua naek kereta, sempet buka web PT KAI
yang muncul kereta ekonomi tujuan Surabaya berangkat pagi, dan aku pun berencana
pergi ke Lempuyangan (stasiun ekonomi di Jogja) cari jadwal keberangkatan kereta.
Sampai Surabaya pagii, subuh disana dan mandi disana kalau memungkinkan. Hari pertama
kita langsung menuju WBL, habis itu ke Porong
(Lapindo), menuju Surabaya lagi, terus kita kontak Arek-arek AFO UNESA, nah afo
unesa itu sendiri adalah komunitas fotografinya Unesa, kalau di UNY namanya
SERUFO. Arek-arek Afo ini yang nantinya jemput kita setibanya di Surabaya. Hari
ketiga kita muter-muter Surabaya ditemenin teman-teman Afo (janjiannya sih gitu),
nah malemnya ( senin malem) sekitar jam 21.00 pulang ke Jogja via Bus.
3
hari sebelum keberangkatan, aku dan ketik pergi ke stasiun untuk reservasi tiket,
berangkat dari kosan pun sempat ragu-ragu kebagian tiket apa ga ya. Mengingat banyak
sekali peminat tiket kereta ekonomi saat ini. Sampai di stasiun antri loket reservasi
pun sudah membludak banyak, antri tiket yang panjangnya sampai depan ATM
stasiun. Kami langsung tanya di pusat informasi apakah ada kereta ekonomi malam
menuju Surabaya, dan jawabannya ada, Kereta Ekonomi Gaya Baru Selatan. Oke
langsung isi identitas, nama, nomer ktp, tujuan, dll, hingga tanya kebagian loket
apakah masih tersisa tiket untuk tanggal 12 Jan 2012, dan jawabannya masih ada
75 kursi. Langsung masuk antrian. Antrian dibagi menjadi 2 lajur, menit demi
menit terlampaui, jam demi jam pun terlalui juga, hingga akhirnya sekitar antrian
5 orang lagi di depan, antrian maceet hampir setengah jam gara-gara mas mas dari
ugm kayaknya pesan tiket banyak bgt deh, bĂȘte pun mulai melanda, mas-mas
dibelakang juga sempet emosi, padahal antrian sebelah lancar jayaaaa. Dan
alhasil sampai di depan loket tiket petugasnya bilang,”Maaf mb tiket tersisa tinggal
2 buah”. Shiiit, aku dan ketik bersungut-sungut, emosiiii, hampir 2 jam antriii
dan pulang gak membawa tikeeet. Ckckck.
Tanggal 12 Januari pun tiba, kami bersiap-siap packing
demi memperlancar perjalanan ke Surabaya. Dan sebetulnya gambaran nantinya di
Surabaya itu juga masih suram, haha. Rencananya kami berangkat dari Terminal
Giwangan , Yogyakarta sekitar pukul 21.00 WIB dan diperkirakan sampai di
Surabaya menjelang subuh. 12 Jan sore
aku masih santai-santai di sekret SERUFO, sekitar pukul setengah 6 sore meylia sms mau numpang mandi
sebelum berangkat ke Surabaya, makan ayam geprek di deket Sadar dan pulang ke kosan untuk mandi dan bersiap-siap berangkat.
Pukul 21.00 pun tiba, aku dan meylia berangkat ke terminal Giwangan lewat Janti
sekalian jemput Ketik, kami ketemuan disana. Setelah sampai disana kami
berangkat bersama, sampai terminal giwangan hampir memakan waktu sekitar 20
menit. Kami menitipkan motor sampai Selasa ke depan tanggal 15 Januari 2013.
Sambil menunggu bis kami duduk2 di waiting room sambil ngobrol sana-sini
bagaimana rencana esok hari. Bus mira datang, kami segera bergegas naik ke bus,
mengambil posisi agak depan untuk meminimalisir mabuk darat. Hhehe. Sekitar
pukul 22.00 WIB kamipun berangkat menuju
SURABAYA............................. perjalanan pun
dimulaiii…
Karena perjalanan memakan waktu sekitar 8jam an, hal yang
penting dilakukan yaitu tidur sepanjang perjalanan, hehehe biar cepat sampai
tujuan, alasan kenapa kami mengambil trip malam selain agar sampai di Surabaya pagi
hari agar kita bisa tidur selama perjalanan dan menghemat tenaga untuk
beraktivitas esok harinya. Kabupaten satu ke kabupaten laen terlalui,
kadang-kadang aku sendiri pun sempat terjaga sambil lihat jalan dan kemudian
terlelap lagi. Hingga akhirnya sekitar pukul setangah lima pagi, matahari mulai
menampakkan sinar hangatnya, dan kami sudah masuk jalan tol surabaya, entah
surabaya bagian mana. Dan lagi-lagi kami tidak tahu akan menginjakkan kaki di
terminal apa. Yang kami tahu hanya terminal terakhir di Surabaya yang dilalui
Bus Mira. Sempat Meylia sms temannya, namanya Ristiyan tapi sering dipanggil
Pakdhe gara-gara mukanya tahun 70an gitu, katanya kita harus turun di terminal
Bungur. Sampai di terminal Purabaya, semua penumpang turun, kami bertiga clingak
clinguk kog pada turun semua, ternyata ini terminal terakhir dan semua
penumpang harus turun. Kami pun turun dan sempet bertanya apakah benar ini
terminal Bungur, ya Benar.... dan ternyata Terminal Bungurasih sama dengan Terminal Purabaya. Lebih tepatnya
lebih familier dengan sebutan terminal Bungur. Ya kayak terminal di Wonosari
mungkin sebagian orang ga tau kalau terminal Wonosari itu namanya Terminal
Dhaksinarga. Tujuan hari pertama yaitu Wisata Bahari Lamongan tentunya di
daerah Lamongan. Dari terminal ini kami langsung naek bus kota jurusan Terminal
Osowilangon biaya naek bus ini Rp 5000, biasanya sebelum sampai ke terminal ini sang kondektur
sudah teriak-teriak dulu, paciran paciran, naah kita bisa juga turun di
persimpangan ini dan langsung naek Bus jurusan Paciran, biasanya Bus sudah
menunggu di seberang Jalan. Jarak tempuh Surabaya-WBL sekitar 60an km dan
memakan waktu 2 jam, kami berangkat dari tempat ini sekitar pukul 07.00 dan
diperkirakan sampai WBL pukul 09.00. sepanjang perjalanan, kami melewati
jalan-jalan tol dan tambak-tambak yang luas. Perlu diketahui daerah Osowilangon
merupakan daerah tambak jadi wajar kalau pemandangan seluas mata memandang hanyalah
tambak. Hampir sekitar pukul 09.00 kita sudah hampir tiba di Paciran, tujuan
terakhir bus ini berhenti, maka kita turun disitu juga. Ongkos naik bus ini Rp
9000. Setelah turun, kita naek angkot ke WBL dengan membayar ongkos Rp 3000,
secara otomatis kita bisa turun tepat di depan pintu gerbang WBL karena WBL
sendiri berada di pinggir jalan besar, Jln Raya Paciran.
Tiba di WBL ini sekitar 09.30 tepat ketika pintu masuk
dibuka. Wisata
Bahari Lamongan ini biasanya
menjadi tujuan wisata keluarga di musim liburan. Selain tempatnya
indah juga banyak wahana permainan anak dan dilengkapi juga dengan kebun
binatang, pasar seni, restoran, kolam renang, flyingfox , permainan air, taman
dsb. Goa maharani sebagai salah satu tempat tujuan wisata juga berada tak jauh dari
lokasi Wisata bahari Lamongan ini.
Wisata
bahari lamongan juga menyediakan pasar khusus untuk pengunjung berbelanja oleh
oleh makanan khas dari Lamongan, dan aneka penganan dari ikan laut.Bisa juga
menginap di hotel yang ada di sana tetapi karena memang kami mau bermalam di
Surabaya, jadi kita memutuskan untuk tidak menginap di tempat ini. Tetapi bila
teman-teman tertarik, asyik juga menginap di hotel dalam WBL ini (Tanjung Kodok
Resort) karena dari balkon-balkon hotel dapat lepas memandang laut/pantai
tanjung kodok yang indah.
Tiket masuk WBL ini ketka kami berkunjung untuk hari
Senin-Kamis Rp 50.000 dan untuk weekend (Jumat-Minggu) Rp 60.000. disini banyak
juga wahana-wahana yang bikin jantung seer seeeeeeeer. Asikk daah. Waktu cepat
berlalu dan ga kerasa. Pukul 13.30 kami segera menunaikan ibadah salat dhuhur
dan bergegas kembali ke Surabaya karena takut kemalaman dan ga dapet angkutan.
Jam 14.00 kami keluar WBL dan segera mencari angkot untuk tujuan pemberhentian
terakhir bus dari Osowilangon. Jalurnya sama seperti kita berangkat dari
terminal bungur tadi. Bedanya dari terminal Osowilangon ini kami turun terminal
Jayabaya karena teman kami sudah menunggu disana. Sampai terminal Jayabaya kami
dijemput Pakdhe (sebutan akrab kami), terminal ini dekat sekali dengan kebun
binatang surabaya yang ada ikon terkenal kota Surabaya yaitu patung hiu dan
buaya, disini kami menyempatkan foto-foto terlebih dahulu. Karena waktu itu
sudah magrib jadi gambar yang diambil agak kurang maksimal.
Habis dari sini, kami langsung menuju tujuan selanjutnya
yaitu HOUSE OF SAMPOERNA. Tempat ini merupakan sebuah museum dan wajib dikunjungi jika
teman-teman berkunjung ke Surabaya Museum House of Sampoerna selain sarat
akan nilai seni, budaya, dan sejarah, juga memberikan kenyaman yang istimewa
kepada pengunjungnya. Suasananya sangat nyaman. Satu lagi yang perlu dicatat,
tidak ada tiket masuk di museum ini. kita bisa menikmati kenyamanan,
keanggunan, dan kemewahan yang diberikan House of Sampoerna dengan GRATISSS.
House of Sampoerna juga menyediakan tur keliling kota Surabaya dengan menggunakan sebuah
bus, dalam tur ini pengunjung museum dibawa berkeliling kota Surabaya Lama yaitu Tugu
Bahlawan, Balai Kota, Pecinan, Kampung Arab, dll. tour yang diadakan House of
Sampoerna ini disebut Surabaya
Heritage Tour, untuk mengikuti tour ini pengunjung hanya perlu mendaftar
pada petugas - TANPA di pungut biaya sepeser pun alias GRATIS! tour ini
diadakan setiap hari Selasa sampai hari Minggu, setiap hari ada tiga tur yang
membawa pengunjung menikmati budaya
kota Surabaya yaitu antara jam 09.00 sampai jam 17.00 WIB. Nah
karena kami sampai ditempat ini malam sekitar pukul 19.00 jadi kita tidak
kebagian tour ini. Heheee
Museum sejarah Sampoerna ini menempati bangunan kuno dua lantai. Sayang sekali,di lantai 2 kita tidak diperkenankan untuk mengambil gambar.
Begitu membuka pintu kayu lebar gedung utama, sambutan sejuk kolam ikan koi
kontras dengan hawa Surabaya yang panas. Kepiawaian pemandu
mengajak kita menikmati koleksi beralur searah jarum jam di tiga ruang; dari
replika warung pertama Liem Seeng Tee, sepeda onthel untuk jualan arang yang
dibeli Liem Seeng Tee dengan
uang hasil menabung sejak usia 11 tahun (yang diperoleh dari menjadi asongan di
kereta); beralih ke ruang kedua dimana terdapat jejak para buruh pabrik yang
unjuk prestasi lewat Marching Band Sampoerna.
Tujuan selanjutnya adalah Taman Bungkul. Taman Bungkul
berlokasi di Jalan Raya Darmo Surabaya, taman ini terletak di area sekitar 900
meter persegi dan dilengkapi dengan fasilitas pendukung seperti amfiteater
dengan diameter 33 M, jogging track, taman bermain anak-anak dan lahan untuk
papan luncur. Selain itu, taman ini juga difasilitasi dengan akses internet
nirkabel.
Taman
Bungkul sudah seperti jantung kota Surabaya. Taman ini sekarang menjadi taman
wisata bagi mereka yang ingin menikmati suasana hijau di tengah kota. Beberapa
acara juga sering di gelar ini taman ini bagi kegiatan hiburan atau kebudayaan.
Di
bagian belakang taman, terdapat beberapa warung yang menawarkan menu khas
Surabaya, seperti Rawon, Soto, Bakso dan banyak lagi. Taman Bungkul selalu
ramai dikunjungi dari pagi hingga malam hari. Nah di tempat ini kami janjian
dengan teman kami dari AFO UNESA untuk menjemput kami. Temen-teman ini lah yang
nantinya akan mengajak aku dan teman-teman lain keliling surabaya, dan mereka
juga bersedia menyediakan tempat menginap ala kadarnya, hehehe.
Okee
dari sini kami langsung diajak makan di belakang sisi taman bungkul ini oleh
arek-arek ini. Ada mas boy, Ical, Mas Udin, dan Mas Iskandar yang nemenin kami.
Sebelumnya kami juga belum pernah ketemu,dan kenalan hari itu di taman bungkul itu
juga. Haha. Kita kenal teman-teman AFO karena direkomendasikan oleh Fendy sang
ketua terpilih SERUFO UNY. Komunitas seni rupa dan fotografinya UNY. Disini
kami pun makan krengsengan, semacam brongkos tapi isinya daging, sebelumnya
juga belum pernah makan sih. Lama mengobrol sana-sini sekitar pukul 22.30 kita
bertiga pun diajak pulang ke tempat Ical. Jadi, si Ical ini adalah anak juragan
kos-kosan, dan kita diperbolehkan menginap disini secara cuma-cuma, haha. Thanks a lot to
Icaaaaal........
Esok
paginya sekitar jam 09.00 kita dijemput temen-temen AFO diajak ke sekrenya
dulu. Bengkel AFO ada di UNESA Kampus Ketintang, disuruh sarapan pagi dulu,
sambil kenalan sama anak-anak AFO laen di sekre, habis itu diajak nongkrong
dulu di Danau jadi semacam foodcourtnya UNY tapi di depannya ada pemandangan
sebuah danau kecil. Mulai dari sini keliatan kalau kami ga boleh pulang hari
senin malem itu juga terbukti karena jam sudah menunjukkan pukul 11.00 kita
belum beranjak dari tempat ini, selain itu juga kami harus menunggu temen-temen
AFO lain yang masih ujian. Meylia yang sudah punya kepentingan dahulu terpaksa
harus pulang duluan, akhirnya dengan merayu-rayu sama temen AFO, si meylia
diperbolehkan pulang dan dianter sama pakdhe (Ristiyan). Baru jam 13.00 aku dan
ketik diajak muter-muter kota Surabaya dengan mobil Kijang. Personil yang ikut
ada Ical, Mas Boy, Mas Iskandar, Prof ( kurang tau namanya siapa, mungkin
wajahnya mirip prof2 gitu pakai kacamata jadi arek-arek pada manggil prof), dan
Aswin. Tujuan pertama kita mengunjungi ikon Surabaya di Bonbin Surabaya yaitu
patung ikan hiu dan buaya, setelah puas foto-foto destinasi selanjutnya yaitu
Masjid Cheng Ho, sekalian menunaikan ibadah sholat Dhuhur.
Masjid
Cheng Ho, atau juga dikenal dengan nama Masjid Muhammad Cheng Ho Surabaya,
ialah bangunan masjid yang
menyerupai kelenteng (rumah ibadah umat Tri Dharma). Gedung ini terletak Jawa
Timur Jalan Gading No.2 (Belakang Taman Makam Pahlawan Kusuma Bangsa), Surabaya.
Masjid ini didominasi warna merah, hijau, dan kuning. Ornamennya kental nuansa Tiongkok lama.
Pintu masuknya menyerupai bentuk pagoda, terdapat juga relief naga dan patung
singa dari lilin dengan lafaz Allah dalam
huruf Arab di puncak pagoda. Di sisi kiri bangunan terdapat sebuah beduk
sebagai pelengkap bangunan masjid.
Selanjutnya
adalah Suramadu…. Jembatan yang menghubungkan Surabaya dan pulau Madura. Saat
itu sudah memasuki Krenjengan daerah penyeberangan ini, tapi cuaca waktu itu
berkabut, mendung petang, dan hujan, jadi kami semua ga berani menyeberang ke
jembatan ini. Hanya bisa melihat jembatan ini di dekat pintu masuk
penyeberangan. Akhirnya putar balik dan mampir makan. Makan Lontong Kupang dan
Sate Kerang. Jadi makanan ini adalah makanan khas Surabaya. Setelah kenyang
kami melanjutkan perjalanan menuju Universitas Airlangga, disini kami diajak
menemui teman-teman APS Unair, UKM fotografinya Unair, berbincang ngalor ngidul
sambil menunggu hujan reda. Sekitar pukul 19.00 WIB kami pulang ke sekre AFO
istirahat disana sampai pukul 23.00 kemudian pulang ke kosan Ical.
Malam
menjelang tidur badanku mulai ga enak, panas dan gatal-gatal. Di saat yang laen
kedinginan aku kepanasen, dan badanku mulai bentol-bentol. Aaahhh bidureen,
tapi kenapa??
Esok
paginya saat mau diajak ke sekre Afo aku minta dianterin ke apotik beli ctm
dulu. Tapi sama mas boy malah dianterin ke poliklinik unesa. Setelah
diperiksa,, ternyata aku baru sadar waktu itu makan keraaang, well done!
Alergii keraaang! Memang dari dulu aku ga suka seafood jadi wajar juga kalau ga
pernah makan kerang, ahahaha…. Sampai di sekre Afo, makan dan minum obat dulu, gara-gara sakit
ini lagi-lagi kami ga boleh pulang dulu, tapi aku dan ketik tetep ngotot pulang
nanti malem (selasa malem). Hujan turun
dengan derasnya, rencana keliling Surabaya sempat tertunda sampai hujan reda.
Baru sekitar pukul 15.00 Wib kami baru berangkat dengan sedikit gerimis turun
perlahan-lahan. Destinasi selanjutnya adalah kampung pecinan terus lanjut kampung
arab dan sampai di masjid Sunan Ampel. Masjid ampel terletak di tengah jantung kampung
arab. Keramaian tukang becak yang setia mengantar para peziarah akan mudah
dijumpai di sepanjang jalan menuju masjid. Memasuki gapura Jl. Ampel Suci masuk
areal majid, teman-teman akan disambut dengan para pedagang kaki lima yang
menjajakan beraneka barang seperti parfum, sarung, peci, dan berbagai
perlengkapan ibadah umat muslim. Tak ketinggalan para pengemis yang meminta
sedekah dari para peziarah. Tepat di belakang masjid, adalah kompleks makam
dari sunan ampel.
Setelah
puas dan menunaikan ibadah salat magrib kami yang ditemani arek-arek AFO dan
Lensa dari Universitas 17 Agustus 1945 keluar dan mampir di kuliner Sate Karak,
makanan khas Surabaya tapi katanya makanan ini juga sudah hampir susah ditemui
di Surabaya, makanan ini adalah sate dari usus Kambing ataupun sapi yang
dibakar dengan ditemani ketan merah dicampur dengan parutan kelapa dan
bumbunya.
Setelah
dari sini kami semua pulang menuju Bengkel AFO di Ketintang, istirahat dan minta
dianterin ke Cakcuk sebentar, cari kaos khas Surabaya….setelah seharian
keliling Surabaya dan bersiap-siap pulang, karena temen-temen ada sharing Foto,
maka aku dan ketik memutuskan untuk tidur sebentar. Setelah selesai, sekitar
pukul 00.00 aku dan ketik dibangunkan dan bergegas packing pulang. Jam 00.30
kami dianter ke Terminal Bungurasih dan bersiap pulang Jogja. Dari sini aku dan
ketik naik bus Eka dan berangkat jam 03.00 pagiiii………..
SAYONARA
SURABAYAAAA……………..sampai juga laen waktu. Big thanks to Ical atas tumpangan
motor dan kos-kosannya, Mas Boy yang udah bersedia nganterin muter-muter
Surabaya, Mas Iskandar, Mas Udin, Aswin, Prof, Mas Anwar, Mas Didik, Fia,
arek-arek AFO laen yang udah membuat kami ketawa ngakak dan terhibur selama di
Surabaya, Lensa Univ 17 Agustus 1945 yang juga udaah nemenin ke Ampel walaupun
sebentar, APS UNAIR atas Pizza Hut nya, hahaha……………………………………………